IHSG Crash di Indonesia Geng

IHSG Crash di Indonesia
Bagikan ke teman mu

Geng, lo pasti kaget kan lihat indeks harga saham gabungan (IHSG) tiba-tiba ambruk? Yap, pada 18 Maret 2025, indeks harga saham kita anjlok sampai 7% ke level 6.084!

Ini bukan penurunan biasa, tapi penurunan yang bahkan memicu trading halt di Bursa Efek Indonesia karena turun lebih dari 5%. Kita bakal bahas tuntas apa yang sebenarnya terjadi dengan pasar modal Indonesia dan kenapa investor pada panik. Siap-siap ya, kita akan kupas tuntas semua faktor penyebabnya.

Fenomena IHSG Crash di Indonesia

IHSG crash di Indonesia: apa yang sebenarnya terjadi di balik fenomena ini? Geng, pasar modal kita sedang mengalami guncangan!

Penurunan dalam IHSG hari ini masih terikat dan ikut terseret dari penurunan peringkat pasar saham RI oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs beberapa waktu yang lalu.

Trading Halt di Bursa Efek Indonesia

Trading halt atau penghentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu indikator bahwa pasar sedang mengalami tekanan besar.

Penurunan Drastis Saham-saham Bluechips

Saham-saham bluechips yang biasanya stabil, kini juga mengalami penurunan drastis, menambah kecemasan investor.

Aksi Jual Investor Asing

Investor asing melakukan aksi jual besar-besaran, membukukan net sell sebesar Rp 849 miliar pada 18 Maret 2025, dan total Rp 3,12 triliun dalam sepekan terakhir.

Sepanjang 2025, investor asing telah mencatatkan net sell sebesar Rp 26,04 triliun. Ini menandakan bahwa kepercayaan investor asing terhadap pasar Indonesia sedang menurun drastis, dan mereka lebih memilih menarik dana mereka.

Faktor Domestik Penyebab Kejatuhan IHSG

IHSG crash bukan hanya karena faktor global, tapi juga dipengaruhi oleh kondisi domestik kita. Faktor domestik memainkan peran penting dalam menentukan kinerja pasar modal Indonesia.

Defisit APBN dan Penurunan Penerimaan Pajak

Defisit APBN dan penurunan penerimaan pajak menjadi salah satu faktor domestik yang mempengaruhi IHSG. Ketika penerimaan pajak menurun, pemerintah memiliki lebih sedikit dana untuk melakukan intervensi di pasar. Ini dapat memperburuk kondisi ekonomi yang sudah lemah.

Isu Pengunduran Diri Menteri Keuangan

Isu pengunduran diri Menteri Keuangan juga memberikan dampak negatif pada IHSG. Ketidakpastian mengenai kepemimpinan di Kementerian Keuangan dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di Indonesia.

Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Pelemahan daya beli masyarakat adalah faktor lain yang signifikan. Daya beli masyarakat yang melemah tercermin dari deflasi pada Februari 2025 yang merupakan yang terparah dalam seperempat abad. Bhima Yudhistira dari Mirae Asset Sekuritas mengonfirmasi bahwa deflasi bahan makanan sebesar -0,7% per Februari 2025 menandakan daya beli masyarakat sangat rendah. Impor barang konsumsi yang menurun menjelang Ramadan (Maret 2025) juga menunjukkan bahwa permintaan barang sangat minim.

image-2 IHSG Crash di Indonesia Geng

Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sedang kesulitan secara ekonomi. Permintaan barang yang minim berdampak langsung pada kinerja perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa.

Pengaruh Faktor Global

Kondisi ekonomi global memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG. Geng, kita tahu bahwa ekonomi Indonesia tidak terisolasi dari kondisi global. Peristiwa-peristiwa internasional dapat mempengaruhi sentimen investor dan berdampak pada IHSG.

Penurunan Peringkat Investasi oleh Goldman Sachs

Hal ini bisa menimbulkan penurunan peringat investasi oleh lembaga keuangan ternama seperti Goldman Sachs dapat membuat investor asing ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Penurunan peringkat ini dapat meningkatkan persepsi risiko di kalangan investor, sehingga mereka lebih cenderung menarik dana dari pasar saham Indonesia.

Kebijakan Perang Tarif Donald Trump

Kebijakan perang tarif yang diterapkan oleh Donald Trump selama masa jabatannya menimbulkan ketidakpastian di pasar global. Risiko tarif impor dan pembatasan perdagangan dapat melemahkan ekonomi Indonesia dengan mengurangi ekspor dan meningkatkan biaya impor.

Ketidakpastian Ekonomi Global

Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi faktor utama yang mendorong investor asing keluar dari pasar saham Indonesia.

“Kekhawatiran perang dagang dan arus keluar dana asing menyebabkan ketidakpastian global.”

Risiko ketegangan baru antara negara-negara besar membuat investor lebih berhati-hati dan cenderung mengalihkan dana ke aset yang lebih aman.

Ketika investor melakukan aksi jual dan menarik dana mereka dari pasar saham Indonesia karena ketidakpastian global, IHSG pun terpukul dan mengalami crash. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh investor, tetapi juga memengaruhi stabilitas ekonomi nasional dan daya beli masyarakat.

Dampak dan Prospek Pemulihan Pasar Modal Indonesia

Kejatuhan IHSG tidak hanya berdampak pada pasar modal, tetapi juga memiliki implikasi luas terhadap ekonomi riil. Ketidakstabilan investasi dapat memperlambat ekspansi bisnis dan meningkatkan risiko PHK.

Para ahli seperti Dr. Muhammad Saiful Hakim menekankan pentingnya memahami apakah penurunan ini bersifat sementara atau berlanjut. Prospek pemulihan IHSG bergantung pada respons investor asing dan kebijakan pemerintah. Kepastian dalam kebijakan fiskal dan regulasi pasar sangat krusial.

Pemerintah dan Bursa Efek Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga saham. Investor perlu tetap tenang dan memantau berita terbaru untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

Post Comment